Asal Mula Cabai Rawit (dongeng)

Asal Mula Cabai Rawit

Dahulu kala, ada sebuah kerajaan yang sangat damai yang di pimpin oleh seorang raja  yang bijaksana dan baik hati. di taman istananya, terdapatlah sebuah tanaman yang berbuah kecil, berwarna hijau segar dan sangat manis . buah itu hanya tumbuh di taman istana itu saja. 
Suatu hari, seorang pemuda rakyat jelata masuk ke istana dengan sembunyi-sembunyi. ia sangat penasaran dengan buah yang manis itu. lalu dia mencuri buah itu dan mencicipinya. ia sangat terkejut. buah itu sangat manis dan sangat lezat. lalu pemuda itu memberitahukan kepada semua penduduk. berita itu menyebar dengan cepat. sekejap saja, semua penduduk kerajaan itu sudah tahu tentang buah istimewa itu.

DOSA MENINGGALKAN SHALAT FARDHU


6 Siksa di Dunia Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu :
  1. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
  2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
  3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
  4. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
  5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  6. Allah tidak akan mengabulkan doanya.

MAKALAH MENCANGKOK


MY SPEECH



This is my speech when I joined THE PROVINCIAL LEVEL ENGLISH SPEECH CONTEST 29th July 2010 in Banda Aceh, Indonesia. I represented Takengon and got the 4th place in that contest.




Bertatakrama Dalam Bertamu dan Menerima Tamu

Tata Krama Bertamu

Bertamu adalah salah satu cara untuk menyambung tali persahabatan yang dianjurkan oleh Islam. Islam memberi kebebasan untuk umatnya dalam bertamu. Tata krama dalam bertamu harus tetap dijaga agar tujuan bertamu itu dapat tercapai. Apabila tata krama ini dilanggar maka tujuan bertamu itu justru akan menjadi rusak, yakni renggangnya hubungan persaudaraan.. Islam telah memberi bimbingan dalam bertamu, yaitu jangan bertamu pada tiga waktu aurat.
Yang dimaksud dengan tiga waktu aurat ialah sehabis zuhur, sesudah isya’, dan sebelum subuh. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya’. (Itulah) tiga ‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS An Nur : 58)

Ketiga waktu tersebut dikatakan sebagai waktu aurat karena waktu-waktu itu biasanya digunakan. Lazimnya, orang yang beristirahat hanya mengenakan pakaian yang sederhana (karena panas misalnya) sehingga sebagian dari auratnya terbuka. Apabila budak dan anak-anak kecil saja diharuskan meminta izin bila akan masuk ke kamar ayah dan ibunya, apalagi orang lain yang bertamu. Bertamu pada waktu-waktu tersebut tidak mustahil justru akan menyusahkan tuan rumah yang hendak istirahat, karena terpaksa harus berpakaian rapi lagi untuk menerima kedatangan tamunya.